BRMP Maluku Fokus Benahi Infrastruktur dan Optimalkan Produksi PNBP di IPMP Makariki
Balai Penerapan Modernisasi Pertanian (BRMP) Maluku terus memperkuat langkah transformasi pertanian di daerah dengan melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) ke Instalasi Penerapan Modernisasi Pertanian (IPMP) Makariki. Kegiatan ini diwakili oleh Jola Marna Laturake dan Klara Naibaho, serta menjadi bagian dari program ex-ante diseminasi standar instrumen pertanian. Agenda tersebut menyoroti pentingnya efektivitas pengelolaan IPMP Makariki dalam menghadapi tantangan peningkatan produksi dan efisiensi pengelolaan sumber daya.
Hasil monev menunjukkan sejumlah temuan strategis yang menjadi perhatian utama. Salah satunya adalah perlunya sensus ulang terhadap kelapa genjah untuk memastikan validitas data produktivitas tanaman. Selain itu, BRMP Maluku mencatat penggunaan dana Barang Milik Negara (BMN) yang dialokasikan untuk kegiatan penanaman pepaya, terong, dan pakcoy, serta pemasangan mulsa dan pagar listrik guna mendukung optimalisasi lahan dan perlindungan tanaman.
Dalam upaya memperkuat kapasitas kelembagaan, IPMP Makariki juga diharapkan menambah sumber daya manusia (SDM) serta memperbaiki sarana dan prasarana pendukung kegiatan pertanian modern. Salah satu langkah konkret adalah pelaksanaan penanaman padi gogo varietas Inpago 13 di lahan seluas dua hektare. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model penerapan teknologi pertanian adaptif yang efisien dan berkelanjutan bagi wilayah Maluku.
Hasil monitoring dan evaluasi di IPMP Makariki menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan modernisasi pertanian yang maju, efisien, dan berkelanjutan di Maluku. Dengan tindak lanjut nyata terhadap monev ini mulai dari pembenahan data tanaman, optimalisasi penggunaan dana, peningkatan kapasitas SDM, hingga perbaikan sarana dan prasarana—IPMP Makariki diharapkan mampu menjadi pusat inovasi pertanian yang produktif dan mandiri.