BRMP Maluku dan BBPPTP Ambon Tinjau Demplot Uji Adaptasi Tebu di Air Buaya, Buru
Awilinan, Air Buaya — 22 November 2025 Upaya pengembangan komoditas perkebunan strategis di Maluku kembali diperkuat melalui kegiatan peninjauan demplot uji adaptasi tanaman tebu oleh Kepala BRMP Maluku bersama tim Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Ambon. Kegiatan ini berlangsung di Awilinan, Air Buaya, Kabupaten Buru, serta dihadiri Ketua Gapoktan setempat dan teknisi dari P3GI.
Dalam tinjauan lapangan tersebut, disampaikan bahwa kondisi pH tanah saat ini berada pada angka 4,6, sehingga perlu dilakukan perbaikan melalui aplikasi Dolomit sebanyak 2,6 ton/ha untuk mencapai tingkat keasaman optimal bagi pertumbuhan tebu. Langkah ini menjadi penting agar tanaman dapat berkembang maksimal dan memberikan hasil sesuai target pengembangan.
Demplot ini dirancang untuk menguji 10 varietas tebu yang akan diuji dengan 3 kali pengulangan, sehingga dapat diperoleh varietas terbaik yang paling adaptif terhadap kondisi agroklimat lokal. Seluruh proses budidaya direncanakan mengikuti SOP Budidaya Tebu secara lengkap dan terstandar, guna memastikan bahwa hasil uji dapat digunakan sebagai rekomendasi pengembangan tebu di wilayah Maluku.
Kegiatan uji adaptasi ini direncanakan mencakup luasan 10 hektare, dan diharapkan menjadi model awal pengembangan komoditas tebu di Kabupaten Buru. Kolaborasi antara BRMP Maluku, BBPPTP Ambon, Gapoktan, dan P3GI menunjukkan komitmen kuat untuk memperluas diversifikasi perkebunan, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang hilirisasi tebu di masa mendatang.
Kegiatan uji adaptasi ini direncanakan mencakup luasan 10 hektare, dan diharapkan menjadi model awal pengembangan komoditas tebu di Kabupaten Buru. Kolaborasi antara BRMP Maluku, BBPPTP Ambon, Gapoktan, dan P3GI menunjukkan komitmen kuat untuk memperluas diversifikasi perkebunan, meningkatkan produktivitas, serta membuka peluang hilirisasi tebu di masa mendatang.
Dengan sinergi lintas lembaga ini, Provinsi Maluku diharapkan dapat memiliki basis pengembangan tebu yang lebih kuat, berkelanjutan, dan mampu memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.